Selasa, 10 Desember 2013

KEBERLANJUTAN KELOMPOK TANI HUTAN

A. Pendahuluan

            Pada saat ini, peran serta masyarakat di dalam pengelolaan hutan terus di dorong dan di tingkatkan. Hal ini terlihat nyata dari upaya Kementerian Kehutanan untuk meningkatkan kapasitas dan melibatkan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan hutan melalui program rehabilitasi hutan. Kelembagaan yang dimaksud adalah kelembagaan masyarakat yang berbentuk kelompok tani hutan.
            Keberadaan sebuah kelompok tani tidak terlepas dari lingkungan yang mempengaruhi kelompok tersebut. Demikian juga keberadaan kelompok tani hutan tidak dapat dilepaskan dari kelestarian hutan yang dikelolanya melalui program rehabilitasi dan reklamasi hutan. Program rehabilitasi dan reklamasi hutan merupakan upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan daya dukung,  produktivitas,  peran dan fungsi hutan dalam mendukung sistem penyangga kehidupan secara berkelanjutan.
            Sebagai bagian dari pengelolaan hutan secara lestari, program rehabilitasi hutan tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh kelembagaan petani hutan yang dikelola secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kelompok tani hutan harus mampu mengelola dirinya sendiri dan menjaga eksistensinya agar dapat mengelola hutan secara lestari. Menggunakan pendekatan dinamika kelompok, tulisan ini berupaya menawarkan konsep keberlanjutan kelompok tani hutan dan indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keberlanjutan kelompok tani hutan.